Sharing Alat :: penA

Hai Sahabat TimUr

Saat ini Romzi akan mengulas beberapa Metode yang akan digunakan pada penA, Penasaran? Cek This Out..

Ada beberapa Teknik diantaranya:
1. Menggunakan RFID sebagai Inputan

Beberapa mahasiswa sudah awam dengan Teknologi ini, ya RFID namanya, Dimana Metode dengan menggunakan RFID sebagai Inputan yang akan sebagai tanda untuk Dosen dan Mahasiswa melakukan Buka Kelas dan Absensi

Alur kerja:

1. Dosen akan Menempelkan Kartu (Kartu yang sudah Registered) terlebih dahulu sebagai tanda jika Dosen sudah membuka kelas yang akan diampuhnya

2. Setelah itu, dilanjutkan oleh Mahasiswa dengan cara Menempelkan setiap Kartu RFID yang sudah didaftarkan pada RFID Reader di setiap kelas

3. Setelah KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) sudah selesai Sistem secara otomatis akan menutup kelas

Positifnya:

1.Lebih efisien dalam Manajemen Waktu, Karena Proses Inputnya terbilang cepat

2. Hanya bisa di Akses pada Device yang ada dikelas

Negatifnya:

1.Memerlukan beberapa Alat tambahan, yaitu: RFID Reader, Raspberry Pi

2. Mudah di Curangi, Apabila ada salah satu Mahasiswa yang tidak mengikuti perkuliahan , masih bisa menitipkan Kartu RFID kepada Teman sekelasnya

3. Membutuhkan waktu ekstra, karena akan ada proses Registrasi kartu RFID terlebih dahulu

2. Menggunakan Tiket dan QR Code sebagai Inputan

Untuk Pribadi Raharja sudah tidak asing dengan Tiket, Beberapa Tiket yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu: Tiket Konsultasi, Tiket OJRS+

Alur kerja:

1. Dosen dan Mahasiswa Terlebih dahulu Create Tiket pada SiS+. Dengan tutorial DISINI

2. Dosen akan Menginput Tiket sebagai tanda jika Dosen akan membuka kelas yang Diampuhnya

2. Setelah itu Dosen berhasil melakukan buka kelas yang diampuh, dilanjutkan oleh Mahasiswa dengan tahapan yang sama melakukan Create Tiket pada SIS+ Kemudian Kode Tiket diinput secara manual dengan mengetik pada Keyboard yang sudah disediakan

3. Setelah KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) sudah selesai Sistem secara otomatis akan menutup Absensi kelas.

Positifnya:

1.Lebih efisien dalam Manajemen Waktu, Karena Proses Inputnya terbilang cepat

2. Tidak memerlukan Kartu Sebagai Inputan

3. Hanya bisa diAkses pada Device yang ada dikelas

4. Tidak memerlukan beberapa Alat tambahan

5. Tidak mudah Dicurangi, Karena setiap Kode Tiket akan berbeda satu dengan yang lain

Negatifnya:

1. Memakan Proses yang panjang, Mahasiswa dan Dosen diwajibkan Create tiket terlebih dahulu

3. Menggunakan Fingerprint sebagai Inputan

Beberapa mahasiswa sudah awam dengan Teknologi ini, ya Fingerprint namanya, Dimana Metode dengan menggunakan Sidik Jari sebagai tanda masuk untuk Dosen dan Mahasiswa melakukan Buka Kelas dan Absensi

Alur kerja:

1. Dosen akan Menempelkan Jari Tanganya (Registered) terlebih dahulu sebagai tanda jika Dosen sudah membuka kelas yang akan Diampuhnya

2. Setelah itu, dilanjutkan oleh Mahasiswa dengan cara Menempelkan Jari Tangan yang sudah didaftarkan pada Fingerprint Scanner di setiap kelas

3. Setelah KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) sudah selesai Sistem secara otomatis akan menutup kelas

Positifnya:

1.Lebih efisien dalam Manajemen Waktu, Karena Proses Inputnya terbilang cepat

2. Hanya bisa diAkses pada Device yang ada dikelas

3. Tidak dapat Dicurangi, karena setiap orang memiliki Sidik Jari yang berbeda

Negatifnya:

1.Memerlukan beberapa Alat tambahan, yaitu: Fingerprint Scanner, Raspberry Pi

2. Memerlukan waktu untuk Register Dosen dan Mahasiswa

3. Butuh Perawatan ekstra terhadap Fingerprint Scanner, karena Fingerprint Scanner mudah kotor

 

 

Article written by

If you can't make it good, at least make it look good "Bill Gates"

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.