Development Board Selection

Sebagai langkah awal saya dalam membuat alat untuk thesis dan langkah selanjutnya dari strategi pembuatan thesis saya, hal yang perlu saya lakukan memilih development board yang cocok.

Saat ini telah banyak development board yang mengusung IOT sebagai tagline mereka, namun banyak juga development board yang tidak membawa hal tersebut namun mampu menjadi sebuah IOT device. Contoh yang paling umum adalah Arduino dan Raspberry Pi, tetapi di Indonesia saat ini sudah banyak board-board lainnya yang sudah banyak beredar.

Berikut adalah beberapa board yang saya punya dan juga beberapa yang sudah pernah saya coba

PSoC 4 BLE Pioner Kit

PSoC 4 BLE Pioneer Kit

Keunggulan dari board ini adalah penggunaan Bluetooth Low Energy (BLE) sebagai media komunikasi antara board dengan device yang mempunyai internet. Tidak hanya keseluruhan sistem dari board ini mampu dinyalakan hanya dengan menggunakan sebuah baterai koin CR2303 yang biasa digunakan pada jam tangan. Untuk memprogram board tidaklah sulit karena aplikasinya menggunakan GUI.

Namun aplikasi tersebut masih membutuhkan waktu agar terbiasa untuk digunakan untuk pemanfaatan yang lebih besar lagi. Kebetulan saya mendapatkan board ini dari sebuah kontes online, Jadi saya sudah test drive untuk beberapa sampel kode dan menemukan board ini masih membutuhkan waktu untuk dipahami lebih jauh lagi.

ESP8266

 

ESP8266 Testing

Esp8266 merupakan development board yang belum ini dirilis namun langsung menjadi hal yang sangat populer dikalangan “pengoprek” IOT dan embedded system. Yang membuat esp8266 ini begitu populer adalah board kecil ini mampu diprogram dan mampu memberikan koneksi wifi secara langsung dari boardnya. Dan keunggulan yang utama dari board ini adalah harganya yang amat murah, yaitu hanya berkisar Rp 60.000 s/d Rp 80.000. Harga ini tentunya jauh lebih murah jika dibandingkan dengan modul wifi lainnya yang biasanya berharga Rp 600.000.

Tentunya harga murah tersebut bukan tanpa pengorbanan karena untuk memprogram board ini dibutuhkan kemampuan lebih lanjut dan tidak cocok untuk pemula. Tidak hanya itu untuk memprogram board ini dibutuhkan satu modul tambahan yaitu USB to serial (USB to TTL) yang hanya bisa didapat secara online.

Arduino

Wah kalo yang ini mah udah CS kentel banget dah sama saya. Harganya relatif murah dan pemrogramannya pun sangat mudah untuk mereka yang baru belajar tentang embedded system.

Namun untuk menjadikan board sebagai IOT device dibutuhkan beberapa aksesoris tambahan yang disebut shield yang membuatnya menjadi mahal.

Untuk lebih lengkapnya tentang board ini bisa cek tugas kelas Mit saya disini

Raspberry Pi

Raspberry Pi adalah Single Board Computer yang sudah menjadi acuan untuk beberapa software dan hardware developer beberapa tahun belakangan ini. Tidak hanya itu, sudah banyak pengajar atau pendidik menggunkan board ini untuk mengajarkan siswa-siswa tentang Teknologi Informasi dan Computer Science. Board ini unggul karena dia mempunyai sistem operasi Linux yang berjala didalamnya. Board ini juga sudah mempunyai beberapa Port Input Output yang biasa kita temui dan juga beberapa yang bisa kita program sesuai dengan kebutuhan. Di dalam board ini juga sudah terdapat port ethernet dan USB yang memudahkan untuk pembuat sebuah IOT device.

Untuk kekurangan dari board ini dari pandangan saya hampir tidak ada, karena board ini mampu menjawab hampir setiap permasalahan dari beberapa eksperimen yang pernah saya lakukan.

Untuk langkah selanjutnya saya akan menentukan modul-modul atau sensor-sensor tambahan yang akan digunakan sebagai IOT device yang akan saya buat. Setelah itu saya akan coba buat perbandingan dari modul-modul tersebut dan menentukan Board mana yang lebih cocok dengan modul-modul atau sensor-sensor yang akan dipakai

11 Responses

  1. jadi yang akan di pakai sepertinya yang Raspberry Pi ya karena ini Bang Hendra udah cees kentel banget sama yang 1 ini “Raspberry Pi”
    Setelah boardnya sudah ditentukan berarti sekarang tinggal menentukan modul-modulnya yang akan digunakan apa saja sesuai dengan kebutuhan

    ditunggu cermi selanjutnya dan terus explore ya 🙂

    1. wah makasi na sarannya. emang pilihan hati ini sih sebenernya ga jauh dari Raspberry Pi. Modul-modul masi saya klasifikasi. update terbaru segera menyusul

  2. Luar biasa bang yoo, sampe udah CS kentel
    Udah ngerti diluar kepala kayanya ya bang tentang arduino nya hehe
    Pilihannya yang mana, u know best lah bang 😀

  3. Yang penting tidak memakan sumber listrik yang banyak. Soalnya kalau diterapkan di motor, aki motor sangat sensitif kalo ditambah perangkat lain.
    Semangat yooo

    1. iyak pak roihan, itu beberapa klasifikasi yang harus saya penuhi dalam pemilihan board ini. hehehe pak roihan juga ngajar elektro kan, pasti paham juga perihal ini

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.